Sebutkan istilah – istilah FTTX yang paling digunakan saat ini ! Jawaban: FTTN (Fiber-To-The Node), FTTC (Fiber-To-The- Cabinet) atau ke-tepi jalan, FTTB (Fiber-To-The-Building) atau Fiber-to-the-Basement, FTTH (Fiber-To-The Home), FTTP (Fiber- To-Premises).

FTTx (Fiber To The X) Sebagai Solusi Alternatif Akses Broadband Di Indonesia

1. Definisi :
Fiber to the x (FTTx) adalah istilah umum untuk setiap arsitektur jaringan broadband yang menggunakan serat optik untuk menggantikan seluruh atau sebagian dari kabel metal lokal loop yang digunakan untuk telekomunikasi last mile. Istilah umum berasal dari generalisasi beberapa konfigurasi penyebaran fiber (FTTN, FTTC, FTTB, FTTH), semua dimulai dengan FTT tapi dibedakan oleh huruf terakhir, yang digantikan oleh x pada generalisasi tersebut.
Industri telekomunikasi membedakan antara beberapa konfigurasi yang berbeda. Istilah-istilah yang digunakan paling luas saat ini adalah :
FTTN (Fiber-To-The Node) : Fiber diterminasikan pada kabinet di jalan hingga beberapa kilometer jauhnya dari tempat pelanggan, sedang koneksi akhir dengan tembaga.
FTTC (Fiber-To-The-Cabinet) atau ke-tepi jalan : ini sangat mirip dengan FTTN, tapi kabinet lebih dekat ke tempat pengguna, biasanya dalam 300 m.
FTTB (Fiber-To-The-Building) atau Fiber-to-the-Basement : serat mencapai batas Gedung, seperti di basement, lalu didistribusikan ke ruangan-ruangan yang dilakukan melalui beberapa alternatif.
FTTH (Fiber-To-The Home) : fiber mencapai ke rumah, diterminasikan pada kotak di dinding luar rumah.
FTTP (Fiber-To-Premises) : sebagai istilah untuk FTTH dan FTTB, atau dimana jaringan fiber meliputi rumah dan usaha kecil.
Koneksi internet yang selalu terhubung “ Always On” dipasangkan dengan penyebaran aplikasi seperti IPTV, VOIP, dan lain-lain, membawa kepada peningkatan bandwidth transmisi access network dengan percepatan perpindahan dari kabel metal yang conventional ke FTTH. Menurut data ITU-T pada juni 2008 terjadi peningkatan jumlah pelanggan FTTH/B di seluruh dunia. Ini menadai peningkatan kebutuhan broadband access dari tahun ke tahun. Pekerjaannya saat ini, adalah meningkatkan skala nasional untuk menggunakan fiber optic melalui yang disebut “last mile” ke pelanggan rumahan.
2. Access Network :
A Passive Optical Network (PON) system adalah metode yang paling efisien untuk menyediakan Broadband transmission melalui akses network. Dalam metode ini, sebuah Optical Line Terminal (OLT) pada Central Office (CO) dan sebuah Optical Network Unit (ONU) dalam rumah pelanggan menyediakan cost effective FTTH dengan membolehkan penggunaan Optical coupler untuk membagi 1 fiber menjadi N koneksi.
Konstruksi trunk cable yaitu koneksi fiber dari central office (CO) sampai ke tiang atau optical splitter, telah mengcover dari jaringan saat ini. Sisanya untuk menggelar fiber optic dari splitter (coupler) terakhir ke pelanggan rumahan ketika service diminta, membuat koneksi langsung FTTH antara Central Office dan pelanggan rumahan menggunakan optical fiber. Fiber optic digelar dari tiang atau optical spliter ke pelanggan rumahan disebut drop cable atau drop optical fiber dan dapat mencapai sampai 1.6 km panjangnya.
Di perumahan metropolitan, drop cable biasanya kurang dari 500 m panjangnya. Instalasi dari drop cable pertama membutuhkan konfirmasi dari optical level pada pelanggan rumahan diikuti oleh pengukuran throughput pada ONU.
3. FTTx Services
FTTx solution membantu operator menyediakan bandwidth yang lebih lebar dan service yang lebih kepada pelanggan. Tripe play adalah service yang bisa dilayani yang diintergrasikan dari beberapa jaringan yang berbeda, yang memungkinkan pelanggan mendapatkan layanan IPTV, akses internet, dan voice service. Berikut adalah service yang dapat didukung oleh teknologi FTTx :
High speed internet service berdasarkan LAN sampai 100M.
High speed internet service berdasarkan ADSL/VDSL sampai 100M
Voice service berdasarkan PSTN dan softswitch
TDM service
IPTV service
CATV service
Mobile Backhaul service
4. Beberapa Gangguan Yang Terjadi Pada FTTx :
Fiber Optic digelar di bawah tanah (under ground) sampai ke tiang telepon, dipisahkan oleh coupler dan akhirnya diterminasikan pada masing-masing ONU dalam pelanggan rumahan. Secara relative lebih banyak gangguan (fiber putus dan loss yang besar) terjadi pada bagian antara coupler dan ONU (drop cable) dari pada trunk fiber. Ada 3 penyebab utama dari gangguan ini sebagai berikut :
1). Natural Disaster
Fiber dibentangkan pada tiang, persoalannya adalah stress yang berulang dari angin topan, hujan yang deras dan lain-lain, sama seperti perubahan karena umur, yang menyebabkan rusak dan loss.
2). Animal Damage oleh burung, serangga dan lain-lain.
Diserang oleh binatang, seperti bajing/tupai, tikus, burung gagak dan lain-lain, menyebabkan kerusakan dan fiber putus. Di sebelah barat Jepang, telah banyak laporan kerusakan disebabkan oleh jangkrik bertelur di kabel.
3.) Terlalu banyak fiber menekuk/bending di perumahan pelanggan.
Kadang, orang-orang menata ulang furniture mereka dan memindahkan ONU dapat membekokkan fiber terlalu banyak, menyebabkan patah dan loss yang tinggi. Yang paling penting dari isu ini seberapa cepat dan efektif service engineer menangani gangguan drop cable yang disebabkan oleh beberapa type gangguan.
5. Penyebaran FTTH di Indonesia
Penyebaran teknologi fiber optic di Indonesia tegolong lambat dibandingkan dengan negara-negara lain. Contohnya di Jepang yang sudah mengaplikasikan FTTH pada jaringan mereka sejak beberapa tahun lalu dan Malaysia yang sudah mengaplikasikan FTTH pada jaringan mereka.
Hal ini mungkin dikarenakan biaya cukup tinggi yang harus dikeluarkan untuk mendeploy teknologi fiber optic di Indonesia. Terlebih lagi penetrasi mobile network di Indonesia yang cukup tinggi. Ini yang harusnya menjadi tantangan pemerintah dan industri telekomunikasi dalam negeri, misalnya dengan cara menumbuhkan industri dalam negeri untuk penggunaan perangkat dan infrastuktur local. Dengan cara ini diharapkan dapat meminimalisir biaya yang harus dikeluarkan bagi operator untuk mendeploy jaringan fiber optic dalam negeri.
Dengan keunggulan-keunggulan yang dimiliki fiber optic harusnya ini bisa jadi solusi untuk meningkatkan akses broadband di Indonesia, karena semakin hari permintaan akan koneksi broadband yang murah dan cepat terus meningkat, dan dapat terlaksana di negeri ini.
-dikutip dari berbagai sumber-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sebutkan kelebihan dari Metro Ethernet

soal pilihan ganda